Alaku
Alaku

Dua Kapal LCT Kandas Akibat Surutnya Daerah Aliran Sungai Barito

  • Bagikan

Foto: Sungai Barito

Kalteng, Darah Juang Online – Surutnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, Beberapa pekan terakhir membuat kondisi air di Sungai Barito surut, banyak kapal besar yang tidak dapat melintas yang diakibatkan debit air yang sedang surut, padahal ini baru memasuki bulan Januari.

Alaku

Dimana kondisi kemarau yang biasanya terjadi pada bulan Juli Agustus namun fenomena ini terjadi pada bulan Januari.Kondisi sungai terpantau pada hari Jum’at, 20/1/ 2023.

Banyak kapal besar dan kapal kecil yang melintas di sungai Barito ini terdiri dari perahu pengangkut penumpang seperti perahu motor trayek Muara Teweh – Puruk Cahu, atau Speed Boat yang mengangkut penumpang.

Sementara untuk kapal besar terdiri dari kapal dagang, kapal pengangkut logistik, atau kapal pengangkut atau mobilisasi alat berat atau lainnya. Saat awak media memantau, Das Barito Terlihat Dua kapal LCT yang kandas di Desa Makunjung, Kecamatan Barito Tuhup Raya, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Kondisi air yang surut membuat Dua Kapal LCT masih kandas ditengah Sungai Barito.Kondisi ini disebabkan oleh curah hujan yang rendah dari tanggal 20 Desember 2022 sampai sekarang.

Mengantisipasi hal tersebut kiranya pengguna jasa transportasi air atau pelayaran dan angkutan sungai khususnya di daerah aliran Sungai Barito mengikuti arahan dari pihak ASDP, karena dengan kondisi seperti ini tentu akan membuat biaya operasional menjadi bertambah.

Selain itu barang-barang tidak dapat didistribusikan secara normal, dimana barang yang seharusnya dikirim lewat kapal harus beralih ke jalur darat dan kadang perlu angkutan kecil untuk menjangkau tujuan distribusi barang. Kemudian untuk perahu kecil yang melintas membawa penumpang harus hati-hati saat kondisi surut seperti ini.

Saat awak media ini mencoba berbincang dengan salah satu warga yang bernama, Budi. Yang sering menggunakan transportasi air di kawasan tersebut mengatakan.

“jika salah jalur saat melintas akan membahayakan perahu bisa bisa tersangkut atau kandas di pasir sungai dan batu,” ujarnya.

Budi menjelaskan, dia hampir setiap hari menggunakan angkutan sungai, di daerahnya.

“Hampir setiap hari saya menggunakan angkutan sungai. Kini menjadi terhambat,” tuturnya.

Penulis: 08Editor: Tim redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *