Kalsel, Darahjuang.online – Ikan tembakul atau dikenal juga dengan nama glodok merupakan salah satu jenis ikan amfibi yang hidup di lingkungan perairan dangkal dan kawasan berlumpur, khususnya di sekitar hutan bakau. Ikan ini termasuk ke dalam famili Oxudercidae dan subfamili Oxudercinae, dengan jumlah spesies yang tercatat mencapai 32 jenis.
Ikan ini memiliki banyak sebutan lokal, seperti timpakul, tempakul, cempakul, gelodok, belodog, blodog, hingga belacak dalam bahasa Melayu, ikan ini juga dikenal dalam bahasa Inggris sebagai mudskipper karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur saat air laut surut. Di wilayah Banyuwangi, ikan tembakul sering disebut sebagai ikan bedul dan banyak ditemukan di kawasan mangrove yang berlumpur.
Selain bentuknya yang unik dan kemampuannya hidup di dua alam, di lansir dari Wikipedia, ikan tembakul juga menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikannya sumber nutrisi yang dipercaya dapat meningkatkan energi. Bahkan, di beberapa daerah, ikan ini kerap dikonsumsi oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan kekuatan janin.
Tak hanya itu, di India, ikan tembakul dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare pada anak-anak. Sementara di Cina dan Jepang, ikan ini dipercaya berkhasiat untuk memperkuat kandungan.
Dengan karakteristik unik dan potensi manfaat kesehatannya, ikan tembakul menjadi salah satu kekayaan hayati yang patut dilestarikan dan dikembangkan, baik sebagai bahan pangan maupun obat tradisional berbasis lokal.(14).
Ikan Tembakul, Si Amfibi Unik dari Hutan Bakau yang Kaya Manfaat Kesehatan
















