KAMSRI: Dasco dan Syafrie Syamsuddin, Tokoh Pemersatu Bangsa
Jakarta, Darahjuang.online – Bangsa ini sedang diuji. Polarisasi politik, pertarungan kepentingan sempit, dan riuh rendah perebutan kuasa terus menggerus simpul kebangsaan. Dalam kondisi demikian, bangsa ini membutuhkan figur pemersatu yang tidak hanya hadir di panggung politik, tetapi juga mampu menyalakan kembali semangat persatuan. Dua tokoh yang layak disebut dalam konteks ini adalah Sufmi Dasco Ahmad dan Jenderal (Purn.) Syafrie Syamsuddin.
Sufmi Dasco Ahmad dikenal sebagai politisi senior yang lahir dari rahim reformasi. Ia bukan sekadar legislator, melainkan aktivis yang pernah berhadapan langsung dengan wajah keras politik lama. Dari pengalaman itulah ia menunjukkan bahwa politik dapat dijalani dengan keberanian, ketegasan, dan komitmen moral terhadap rakyat. Sebagai putra Sumatera bagian selatan, Dasco juga tampil sebagai jembatan keterhubungan daerah dengan kepemimpinan nasional, memperlihatkan bahwa suara rakyat daerah dapat menembus hingga ke pusat kebijakan negara.
Sementara itu, Syafrie Syamsuddin adalah jenderal yang rekam jejaknya panjang di dunia pertahanan. Ia teguh menjaga kedaulatan, disiplin dalam pengabdian, namun tetap rendah hati dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan. Syafrie adalah representasi militer yang menempatkan persatuan bangsa sebagai panglima di atas segalanya.
“Ketika sipil dan militer dapat berjalan beriringan dalam garis perjuangan yang sama, di situlah kekuatan bangsa bertumpu. Dasco dan Syafrie adalah simbol bahwa Indonesia masih memiliki pemimpin yang menolak dipecah-belah, pemimpin yang menegakkan persatuan sebagai fondasi utama,” tegas Maulana Taslam, Ketua Politik dan Keamanan DPP KAMSRI, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/9).
Maulana menekankan, bangsa ini tidak boleh larut dalam pusaran politik transaksional. “Indonesia hanya akan maju jika persatuan kembali ditegakkan sebagai nilai utama. Dasco dan Syafrie membuktikan bahwa perbedaan latar belakang antara sipil dan militer bukanlah jurang pemisah, melainkan kekuatan historis yang mampu memperkuat jalan kebangsaan,” ujarnya.
Hari ini rakyat tidak lagi membutuhkan elit yang sibuk membangun citra, melainkan teladan yang berani menanggung risiko demi rakyat. Sejarah selalu menunjukkan bahwa republik ini hanya dapat berdiri tegak bila persatuan ditempatkan di atas segala perbedaan. Figur seperti Dasco dan Syafrie Syamsuddin memberi pesan yang jelas bahwa Indonesia tidak boleh dibiarkan terpecah, sebab hanya dengan persatuan bangsa ini akan terus berdiri kokoh sebagai rumah bersama bagi seluruh anak bangsa. (01)