Alaku
Alaku
Alaku

Mandau Dayak 300 Tahun Punya Sejarah di Pameran Warisan Budaya Kotim

Mandau Dayak 300 Tahun Punya Sejarah di Pameran Warisan Budaya Kotim

 

Alaku

SAMPIT, Darahjuang.online – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) gelar Pameran Warisan Budaya Kalimantan (Dayak) di Museum Kayu Sampit, Kabupaten Kotim, Provinsi Kalteng, menyongsong tema “Mandau Penyang Pembelum”, Jumat (10/10/2025).

 

Kegiatan ini digelar dari 10-11 Oktober 2025. Dan diikuti UPTD Museum Kayu Sampit, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII, Anjungan Sampit, Batamad, Kuntau Slamat, Rhino Galery, dan gabungan Aliansi Dayak Bersatu Kalteng.

 

Pameran Mandau yang digelar di Kabupaten Kotim merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan mempromosikan warisan budaya Dayak. Syahri Findy, seorang kolektor Mandau, menyatakan bahwa pameran ini sangat penting untuk memperkenalkan Mandau sebagai simbol kekuatan dan kearifan suku Dayak.

 

Ia juga mengatakan memiliki koleksi Mandau yang beragam, termasuk Mandau lama yang berusia hampir 300 tahun. Ia menyatakan bahwa Mandau bukan hanya sekadar senjata, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi dan sejarah yang kaya, kata Syahri Findy.

 

Ia berharap bahwa pameran ini dapat menginformasikan nilai budaya Mandau kepada generasi muda dan masyarakat luas. Ia juga berharap bahwa Mandau dapat dilihat sebagai warisan budaya yang indah dan bernilai, bukan hanya sebagai objek mistik.

 

Pameran Mandau ini juga menjadi sarana promosi bagi pengrajin Mandau lokal. Ia juga menyatakan bahwa beberapa pengrajin Mandau di Kotawaringin Timur telah menitipkan karya mereka di galeri pameran.

 

Syahri menekankan bahwa Mandau memiliki nilai seni yang tinggi dan sejarah yang kaya. Ia berharap bahwa pameran ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya Dayak.

 

Pameran Mandau ini juga menjadi kesempatan bagi pengrajin lokal untuk memamerkan karya mereka. Ia menyatakan bahwa beberapa pengrajin Mandau di Kotawaringin Timur telah bekerja sama dengan mereka untuk membuat Mandau dengan desain yang unik dan menarik.

 

Pameran Mandau ini diharapkan dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap warisan budaya Dayak. Ia juga berharap bahwa pameran ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan Mandau sebagai simbol kekuatan dan kearifan suku Dayak, pungkasnya. (07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *