Meriahkan Dies Natalis ke-65, UNSRI Sukses Gelar Dangdut Academy
Palembang, Darahjuang.online — Suasana kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) mendadak bergoyang penuh semangat. Bukan karena wisuda atau seminar akademik, melainkan karena pelaksanaan Dangdut Academy Universitas Sriwijaya, ajang pencarian bakat dangdut pertama yang digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-65 Unsri.
Kegiatan yang digagas oleh Universitas Sriwijaya bekerja sama dengan Samira Music and Entertainment ini menjadi gebrakan baru dalam dunia pendidikan tinggi di Sumatera Selatan mempertemukan dunia akademik dengan seni rakyat, khususnya musik dangdut yang akrab di telinga masyarakat.
Owner Shamira Music, Esty Naruliza, mengungkapkan rasa antusiasnya dapat berkolaborasi dengan Unsri dalam kegiatan tersebut.
“Kami dari kalangan pemusik dan pengelola orkes sangat gembira dengan adanya event seperti ini. Dangdut Academy Unsri ini yang pertama kali, dan kami menyambut dengan senang hati. Kegiatan seperti ini bisa membuat seniman lebih bergairah untuk berkarya,” ujarnya. Sabtu (18/10/25)
Esty juga menegaskan bahwa Samira Music siap berkolaborasi tidak hanya dengan universitas, tetapi juga masyarakat luas.
“Kami terbuka untuk kerja sama. Baik acara di dalam maupun di luar kota Palembang, Samira Music siap dengan pemusik profesional dan alat sound system berkualitas. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Alfitri, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Unsri memperluas peran universitas dalam mengembangkan potensi mahasiswa di bidang seni dan budaya.
“Ini bagian dari rangkaian Dies Natalis Unsri ke-65. Kami ingin Unsri dikenal tidak hanya dari sisi ilmiah, tetapi juga seni. Mengapa dangdut? Karena kami ingin Unsri lebih dekat dengan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, sekaligus menjadi wadah lahirnya talenta dangdut muda,” jelas Prof. Alfitri.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Dangdut Academy Unsri tahun ini melibatkan 26 peserta terpilih dari berbagai fakultas dan lingkungan sekitar kampus.
“Antusiasmenya luar biasa. Ke depan, kegiatan ini akan kami siapkan lebih awal agar lebih banyak talenta muda bisa ikut. Kami yakin kegiatan ini akan menjadi ikon baru Unsri,” katanya.
Untuk menjaga kualitas kompetisi, pihak penyelenggara menghadirkan tiga juri profesional, yakni:
1. Mey Forsa (Sumitra Sari) – Juara nasional dangdut,
2. Ginar KDI (Ginanjar) – Penyanyi dan alumni ajang pencarian bakat dangdut nasional,
3. Abubakar – Perwakilan dari Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang (KKPP).
Dengan kehadiran para juri tersebut, peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga mendapatkan pembinaan langsung terkait teknik vokal, ekspresi panggung, dan musikalitas.
Prof. Alfitri berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi program tahunan.
“Kami ingin dangdut bisa dicintai oleh mahasiswa. Musik dangdut itu bagian dari identitas budaya kita. Melalui kampus, kita dorong agar musik rakyat ini semakin dihargai dan diminati generasi muda,” tutupnya.
Dengan semangat “Dangdut Masuk Kampus”, Universitas Sriwijaya tak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang bagi kreativitas dan ekspresi seni. Sebuah langkah progresif yang membuktikan bahwa pendidikan dan hiburan bisa bersinergi menciptakan harmoni. (02)