Ponogoro, Darah Juang Online — Ringankan beban warga yang tertimpa musibah tanah longsor. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sugiri Sancoko siapkan lahan relokasi sebagai tempat pengganti hunian warga.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sugiri Sancoko sudah meninjau langsung lokasi tanah longsor di Gedung TK Dharma Wanita, Desa Tumpuk. Ada 37 kepala keluarga yang terdiri 139 jiwa memilih mengungsi. Sementara itu gerakan tanah di RT 1/RW 1, Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, belum kunjung berhenti. Retakan bertambah lebar 1 hingga 2Cm setiap hari.
‘’Kami telah menerapkan status tanggap bencana terhadap bencana tanah longsor di Desa Tumpuk ini,’’ kata Gubenur Jatim.
Dalam hal ini Pemkab Ponorogo bertugas menyiapkan lahan relokasi, sedangkan Pemprov Jatim yang mendirikan 43 hunian sementara bagi warga terdampak.
‘’Pak Bupati yang mencarikan lahan. Pemprov Jatim yang membangun hunian dengan anggaran 50 juta per unit,’’ kata Khofifah.
Menurut dia, relokasi perlu secepatnya dilakukan karena kondisi permukiman warga yang terdampak longsor sejak Minggu (26/2/23) sudah membahayakan dan menyebabkan kerusakan parah terhadap rumah warga.
Dikatakan Gubernur Jawa Timur, relokasi setidaknya membutuhkan lahan sekitar 4.000 meter persegi. Keputusan memindahkan warga ke lokasi hunian baru yang lebih aman itu sesuai dengan hasil asesmen dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Gatot Subroto beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan bahwa sudah menemukan lahan calon relokasi. Lahan itu milik Perhutani yang berada di Petak 149 Lumur Jatim dengan jarak sekitar 2Km dari lokasi pengungsian. Status petak hutan itu hutan produksi dan bukan hutan lindung.
‘’Senin besok kita rapatkan dengan pihak Perhutani. Administrasi kependudukan tidak berubah karena lahan relokasi masih berada di Desa Tumpuk,’’ ungkapnya.