Walikota Ubah Wajah Pasar Panorama dan Baru Koto Elegan dan Nyaman
Oleh : Elfahmi Lubis
(Tim Hukum Pemerintah Kota Bengkulu)
Kota Bengkulu mulai menggeliat tidak seperti biasa. Aktivitas perekonomian masyarakat berjalan normal, di berbagai sudut kota proses pembangunan dan revitalisasi infrastruktur dasar nampak sedang dalam pengerjaan. Kondisi pasar-pasar sudah mulai ditata, dan suasana semrawut sudah berangsur-angsur hilang dari pasangan seharian kita sebagai warga kota.
Dimulai penataan dan penertiban kawasan Pasar Panorama, dan kawasan Pasar Baru Koto. Bahkan, khusus Pasar Baru Koto Pemerintah Kota Bengkulu, telah menganggarkan dana sebesar Rp7,6 miliar untuk merevitalisasi Pasar Barukoto I dan Barukoto II. Perinciannya, revitalisasi Pasar Barukoto I sekitar Rp2,8 miliar dan Pasar Barukoto II mencapai Rp4,8 miliar.
Dalam suatu kesempatan Walikota Dedy Wahyudi, menegaskan revitalisasi Pasar Baru Koto bertujuan agar denyut perekonomian masyarakat terus bergerak naik, untuk itu pasar sebagai pusat perekonomian akan kita sulap lebih modern sehingga menampilkan kesan bersih, elegan, nyaman. Dengan demikian keberadaan pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern.
Rencananya Pasar Baru Koto, akan difokuskan sebagai pusat kuliner dan tempat penjualan pakaian. Dengan demikian diharapkan, Pasar Baru Koto menjadi pusat kunjungan masyarakat terutama yang akan mencoba kuliner khas bengkulu maupun nasional.
Penataan dan revitalisasi juga akan dilakukan terhadap Pasar Panorama. Saat ini proses penataan sudah dimulai dengan menertibkan keberadaan para pedagang yang berjualan di badan jalan. Selain itu tempat-tempat berjualan yang melanggar aturan sudah mulai dibongkar untuk selanjutnya, Pemkot akan membangun kios-kios pasar diarea dalam pasar.
Target Pemerintah Kota dalam 100 hari kerja walikota, penataan dan revitalisasi Pasar Panorama akan tuntas. Untuk Pemkot mengajak para pedagang untuk mendukung program penataan pasar dan mematuhi kebijakan yang diambil pemerintah, karena tujuannya adalah untuk meningkatkan kenyamanan pedagang maupun masyarakat dalam berbelanja.
