Alaku
Alaku
Alaku

Warga Enggano Terancam Krisis Pangan Hingga Tanpa Listrik, Gubernur Desak Pelindo Percepat Pengerukan

Warga Enggano Terancam Krisis Pangan Hingga Tanpa Listrik, Gubernur Desak Pelindo Percepat Pengerukan

 

Alaku

Nasional, Darahjuang.online — Warga Kepulauan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, saat ini mulai khawatir dengan adanya beberapa permasalahan yang dialami warga, sejak kapal dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tidak bisa berangkat ke Pulau Enggano.

 

Beberapa permasalahan yang mengancam warga Enggano seperti ancaman krisis pangan, krisis perekonomian, terganggunya transportasi utama keluar masuk pulau, hingga terancam hidup tanpa listrik.

 

Ancaman krisis pangan terjadi karena biasanya bahan pangan yang dikirim dari Kota Bengkulu ke Pulau Enggano terganggu karena tidak bisa beroperasinya kapal pengangkut.

 

Krisis perekonomian juga cukup rentan terjadi di Enggano karena para nelayan Enggano yang biasanya menjual ikan hasil tangkapan ke Kota Bengkulu juga tidak bisa menjual ikannya.

 

Disisi lain Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan transportasi darat ataupun untuk menghidupkan aliran listrik juga telah menipis.

 

BBM jenia solar untuk listrik bahkan diperkirakan hanya bisa bertahan hingga 20 hari ke depan, sementara BBM untuk kendaraan hanya bertahan sekitar 10 hari kedepan.

 

Menanggapi urgennya permasalahan tersebut, Guburnur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bengkulu tidak hanya tinggal diam.

 

Hari ini Jumat (11/4/2025) Helmi mengaku sudah menemui pihak Pelindo untuk memastikan percepatan pengerukan alur.

 

Salah satu poin yang ia sampaikan pada pertemuan tersebut adalah meminta pihak Pelindo untuk menambah armada pengerukan alur.

 

“Barusan saya ketemu dengan Dirut Pelindo kita menyampaikan tentang kondisi Bengkulu, Pemprov minta pengerukan kedalaman dari 3 agar bisa ditambah minimal 6,” ungkap Helmi.

 

Selain menambah armada pengerukan alur, Helmi juga meminta kepada Pelindo untuk menambah lebar pengerukan.

 

Awalnya pengerukan hanya ditargetkan selebar 60 meter, namun dalam pertemuan hari ini Helmi meminta Pelindo untuk menambah lagi lebar alur tersebut.

 

“Tadi terjadi dialog yang cukup alot, Alhamdulillah akhirnya Dirut menyetujui,” kata Helmi.

 

Dengan adanya penambahan armada kapal keruk yang lebih besar diharapkan akan dapat mempercepat pelabuhan Pulau Baai agar lebih cepat pulih.

 

“Kita doakan InsyaAllah dengan penambahan kapal keruk yang lebih besar ini bisa mempercepat pelabuhan bisa pulih kembali.

 

Tadi juga telah disampaikan bukan hanya pengerukan dari revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai yang akan dilakukan pelindo kedepan,” ujar Helmi. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *