SUMENEP, Darahjuang.online – Sebanyak 35 kilogram narkotika jenis sabu hasil temuan nelayan di perairan Masalembu secara resmi diserahkan oleh Polres Sumenep kepada Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur, Sabtu 31 Mei 2025. Prosesi penyerahan berlangsung di Ruang Satresnarkoba Polres Sumenep, dipimpin oleh Wakapolres Sumenep Kompol Masyhur Ade didampingi Kabag SDM AKP Widiarti dan Kasat Narkoba AKP Anwar Subagyo.
Barang bukti tersebut ditemukan oleh empat nelayan asal Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, yakni Sirat (60), Naim (30), Fadil (25), dan Mastur (40), pada Rabu (28/5/2025) lalu. Mereka menemukan sebuah drum mencurigakan mengapung di laut. Setelah diperiksa, drum tersebut ternyata berisi 35 bungkus sabu dengan total berat 35 kilogram.
Menunjukkan sikap tanggap dan penuh tanggung jawab, keempat nelayan segera melaporkan penemuan tersebut kepada Koramil dan Polsek Masalembu.
Respons cepat dari aparat berwenang membuat barang bukti bisa diamankan dan dibawa ke Polres Sumenep sebelum akhirnya dilimpahkan ke Ditresnarkoba Polda Jatim. Penyerahan barang bukti dilakukan secara resmi oleh Kompol Masyhur Ade kepada AKP Eka Purnama selaku Kanit IV Subdit II Ditresnarkoba Polda Jatim. Proses tersebut terdokumentasi dengan ketat dan disaksikan oleh sejumlah pejabat serta personel terkait.
Dalam keterangannya, Kompol Masyhur Ade mengapresiasi sikap proaktif para nelayan yang melaporkan temuan tersebut. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mendukung penegakan hukum, khususnya dalam upaya memberantas peredaran narkoba yang kini makin kompleks, termasuk penyelundupan melalui jalur laut.
“Penemuan ini tidak hanya menunjukkan kewaspadaan masyarakat, tetapi juga menguatkan komitmen kami dalam memberantas narkoba di wilayah hukum Polres Sumenep,” jelas Kompol Masyhur Ade.
Kini, barang bukti sabu tersebut berada dalam penanganan Ditresnarkoba Polda Jatim untuk penyelidikan lanjutan. Kasus ini diperkirakan berkaitan dengan jaringan penyelundupan narkotika lintas negara yang memanfaatkan laut Indonesia sebagai jalur distribusi. (09)