Banjarbaru, Darahjuang.online – Sempat viral berita mengenai perilaku kurang sopan dari Kadisdikbud Provinsi Kalsel Muhamadun beberapa hari lalu yang tersebar di beberapa media, hal ini membuat Disdikbud Provinsi Kalsel menjadi sorotan.
Untuk kejadian ini, muncul klarifikasi di video yang tersebar dari Sosmed di situ sebagai Ketua MKKS SMK Provinsi Kalsel sekaligus sebagai narasumber acara Rakor TPPk SMK tahap 2 Muhammad Ali Muksin, angkat bicara, di mana ia menerangkan dalam video nampak di jelaskan kronologi kejadian dalam acara tersebut.
“Saat acara bapak kepala Dinas, dengan baik di tujukan oleh beliau bagi yang tidak tahan aspa rokok boleh keluar ruangan, karena hal ini membuat ibu Amalia mejadikan media sosial untuk menyikapi perihal tersebut yang saat itu bapak kadis tidak memperlihatkan rokoknya, dan kedua untuk undangan di tujukan kepada tim pencegahan dan penanganan kekerasan dalam pendidikan, bukan ibu tersebut dan kami secara khusus SMK di Kalsel selama ini mendapat support yang bagus oleh bapak Kepala Dinas di berbagai kegiatan termasuk yang mengangkat adab mengangkat religius di berbagai acara,”jelas Muhammad Ali dalam video tersebut.
Mendapat klarifikasi dari Ketua MKKS SMK tersebut, Amalia angkat bicara mengenai video tersebut, melalui video juga Amalia menyampaikan pembelaan nya.
“Untuk Masalah undangan, saya dan ibu guru BK diberikan disposisi dari Kepala Sekolah untuk menghadiri kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan. saya tidak meminta, tapi itu tugas jadi saya datang ke acara tersebut saat saya hadir di situ bapak tidak ada di situ, pada saya keluar bapak tidak ada di situ,”jelasnya.
Selanjutnya, dalam video ia menerangkan tentang Masalah rokok, yang mana di situ Amalia di mengucapkan kepada Kepala Dinas mengenai asap rokok.
“Di Sini mengatakan “pak kami tidak tahan asap rokok,”nah dari sini saya klarifikasi di situ saya tidak mengunakan kata “kami” tapi “saya”, dan ketika saya meminta, saat beliau mau menyalakan rokok, itupun saya angkat tangan, Dan mengatakan dengan sopan di awali angkat tangan berlahan dan minta maaf, selanjutnya di situ diterangkan juga bahwa permintaan saya untuk tidak merokok di dalam ruangan, ditimpali beramai ramai oleh peserta lain,”itu Pian aja lain kami,” berarti ucapan itu menunjukan mereka melegalkan bapak kadis merokok dalam ruangan, dan saya tidak ada dan tidak pernah mendengar ada peserta berucap seperti itu,”imbuhnya.
Selain itu, Amalia menerangkan di isi tulisan tersebut, menyatakan Kadisdikbud mengatakan dengan sopan untuk meninggalkan ruangan dengan sopan, tapi jawaban itu di tampik oleh Amalia.
“Demi Allah bapak Kadisdikbud tidak sopan, dan benar saat saya angkat tangan jawaban “apa” dari beliau menunjukkan ketidaksopanan, saat saya keluar ruangan, saya tidak ada mengatakan “bapak tidak punya adab,” kata kata itu saya keluarkan saat membuat video bukan di tempat kejadian,”tegasnya.
Amalia mengatakan akan memviralkan kejadian ini, tapi di halangi oleh panitia dengan berbagai alasan untuk tidak memviralkan acara itu ke khalayak luas, dan hingga terjadi sampai saat ini.
“Dan jika seandainya bapak Kepala Sekolah saya membela Kadisdik, berikan saya mengambil keputusan, jika bapak membela Kadisdik silahkan bapak pecat saya,”tutupnya.(14).