Aspirasi Pemuda
Penulis : Rifli Nopriansa. S. Kom
Kata demi kata bukan untuk mengintimidasi.
Namun untuk mengkaji diri.
Kami pemuda-pemudi negeri ini.
Mengawatirkan jiwa raga negeri.
Kekuasaan pejabat negeri.
Kesehatan sedang di jual beli.
Hak rakyat di kebiri.
Kewajiban tetap harus dijalani.
Di sisi jalan-jalan berbatu.
Terjal pandangan siap mengadu.
Kami rakyat kecil sedang ambigu.
Pemimpin negeri bermain dadu.
Negeri tampa moral menjadi viral.
Korupsi tetap saja asal.
Mencari nafkah dilarang.
Korupsi tetap saja disayang.
Negeri ini kokoh berdiri.
Bungkam saja setiap aspirasi.
Jika tidak ingin di bui.
Ikuti permainan kami.
Lapar jadi mural.
Sungguh bernasib sial.
Rakyat kecil dikebiri sesal.
Memilih pemimpin hanya asal.
Hak dan kewajiban itu pasti.
Hak kami dicurangi.
Kewajiban membangun negeri.
Hutang ditanggung rakyat sendiri.
Foya – foya harta dan tahta.
Mereka bangga karena berkuasa.
Lupa semua itu titipan semata.
Kami jadi korban nyatanya.
Kandas lapangan kerja.
“KATANYA” disandang APBN negara.
Nyatanya di buat menderita.
Hasil kolaborasi negara- negara berkuasa.
Aku hanya bisa merangkai kata.
Kala ucapan di acuhkan saja.
Bungkam setiap kritik massa.
Takuti mereka dengan kejamnya penjara.