Alaku
Alaku

Dugaan Selain Kecubung, Ini Penyebab Pasien Masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

  • Bagikan

Banjarmasin, Darahjuang.online – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara Press Release di ruangan Ditresnarkoba untuk dugaan pemakaian kecubung dan obat putih, Senin (15/07/2024).

Obat putih dan kecubung, disinyalir sebagai penyebab 47 orang dalam perawatan di Rumah sakit jiwa dengan gejala halusinasi, dan 2 orang meninggal dunia akibat gagal nafas.

Alaku

Dalam acara Press Release, Diresnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya, membeberkan hasil lab kandungan dari buah kecubung.

“Hasil Laboratorium Kriminalistik uji sampel buah kecubung yang kita kirim ke Surabaya, dari hasil Lab yang keluar hari ini, menunjukan baik dari daun, buah dan akar kecubung mengandung Akropine dan Skopolamine,” bebernya.

Selain itu, Kombes Pol Kelana Jaya juga menyampaikan keterangan hasil yang di berikan dari pihak Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.

“Untuk pasien yang sudah sadar kami tanya mereka memakai obat putih, dan di tambah keterangan dari Rumah Sakit Jiwa, mereka menggunakan obat obatan yang di campur alkohol, dan ada juga yang mengkonsumsi Kecubung,” terangnya.

Beliau juga menambahkan, saat ini masih dalam uji Lab tentang obat putih, yang mana dalam kandungan obat putih tersebut ada kandungan kecubung atau tidak.

“Untuk penyebab dua korban meninggal, akibat over dosis obat putih bukan karena kecubung,” imbuhnya.

Keterangan lain nya juga di sampaikan oleh Bidokkes Polda Kalsel Kombes Pol Dr. Muhammad El Yandiko tentang efek kecubung jika di konsumsi.

“Untuk kecubung Yang sering di salah gunakan adalah buah dan bunga nya di mana dua tersebut terkandung alkaloid 0,4 hingga 0,9 persen, dimana kandungan alkaloid alami bisa bereaksi langsung kepada tubuh dan reaksi halusinasi tersebut bisa cukup lama sampai dua hari dan paling parah bisa menyebabkan kematian,” tutupnya.

Serta, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan. (14)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *