Alaku
Alaku

Kohati Cabang Pariaman mengadakan Milad Kohati ke-55 Tahun

  • Bagikan
Milad Kohati ke-55 tahun, Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Pariaman.

Pariaman, Darah Juang Online – Korps HMI Wati (Kohati) cabang Pariaman mengadakan Milad Kohati ke-55 tahun dengan Tema “Kohati Berperan bukan Baperan”. Acara yang berlokasi di Pantai Binasi, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman (26/09/2021).

Kohati dalam AD/ART HMI adalah sebuah lembaga yang berstatus sebagai ex-officio (semi otonom) yang berada dibawah naungan HMI. Kohati bertugas untuk membina, menjaga, dan mengembangkan yang fokus pada pengembangan seluruh potensi HMI Wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan.

Alaku

Sementara itu mengingat statusnya sebagai lembaga semi otonom, kohati dalam mekanismenya memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam mengawal gerakan keperempuanan sebagai ajang untuk mewadahi kreativitas, keterampilan, wawasan dan potensi internal HMI yang fokusnya tak lain adalah Kohati itu sendiri.

Dalam hal ini kewenangan dan tanggung jawab tersebut Kohati Pariaman menjawab dengan mengadakan Milad Kohati ke-55 tahun dengan membahas Pedoman Dasar Kohati (PDK), kemudian dilanjutkan dengan berbagai perlombaan, seperti lomba puisi, lomba membuat buket bunga dan lain sebagainya.

Erlisa Marlis, Ketua Umum Kohati Cabang Pariaman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Milad Kohati ke-55 tahun merupakan ajang refleksi bagi HMI Wati. Kohati Harus berada di garda terdepan dalam mengawal isu-isu keperempuanan baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional. Kohati Harus mampu menjadi patron untuk perempuan-perempuan di luar sana.

HMI Wati merupakan perempuan-perempuan pilihan yang mampu menyeimbangkan persoalan rasa dan logika agar dapat menjalankan perannya terhadap umat dan bangsa. Seperti tema yang kita angkatan kali ini, HMI Wati bukanlah perempuan yang hanya mementingkan persoalan rasa sehingga tidak mudah terbawa perasaan terhadap segala hal. Tapi mereka penuh akan pertimbangan dan analisa yang mendalam terhadap situasi dan kondisi sehingga mampu menciptakan terbaik untuk seluruh problematika yang ada. Tutupnya. (27)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *