Alaku
Alaku

Pasien Tetanus Di Tolak Sejumlah RS Di Bengkulu, Mendapat Tanggapan Serius dari Senator DPD RI.

  • Bagikan

Bengkulu, Darah Juang Online – Salah seorang warga Desa Padang Ulak Tanjung Dusun 1 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah meninggal dikarenakan sakit Tetanus, Ramli (60), Beliau telah mengindap selama kurang lebih 1 minggu lalu menghembuskan nafas terakhirnya pada, (14/07) kemarin.

Bapak Ramli sempat mendapatkan penanganan medis hanya pada saat dipuskesmas, saat akan dirujuk ke RS yang ada di Bengkulu, beliau mendapatkan penolakan dengan dalih tidak memiliki Dokter Ahli Bedah Syaraf dan Ruangan perawatan penuh dengan pasien Covid -19.

Alaku

Menganggapi perihal tersebut, Ahmad Kanedi selaku Senator DPD RI menanggapi perihal tersebut, Kita sangat prihatin dengan keadaan Rumah Sakit sekarang seharusnya, penanganan yang cepat tanggap malah disia sia kan dan berdalih dengan alasan yang kurang logis, pada (15/07).

“Sangat disayangkan sekali seharusnya beliau ini (Ramli) mendapatkan perawatan dasar malah tidak ditangani dan terkesan menolak, seharusnya Rumah Sakit harus cepat bertindak dengan cepat dan tanggap kalo memang kekurangan ruangan, kenapa tidak berkolaborasi dengan pemerintah untuk membangun Rumah Sakit Darurat sehingga tidak ada penolakan dalam penanganan pasien” Pungkasnya.

Bang Ken juga menambahkan, seharusnya Pemerintahan terkhususnya yang ada di Provinsi Bengkulu harus bisa menjadi jendral lapangan dalam pengendalian Covid -19 ini, jangan hanya bisa buat regulasi diatas kertas saja tanpa mengetahui dilapangan, ini pedagang kaki lima yang mencari nafkah untuk hidup dibubarkan secara paksa dengan alasan ppkm.

“Bagi saya itu sangat tidak etis, mengingat yang pertama kita dalam masa seperti ini masih butuh kehidupan, kedua apabila anggaran memang tidak mencukupi kenapa tidak menggunakan sumbangan dari masyarakat dengan catatan transparansi itu jelas dan memeng demi kemaslahatan bersama, ketiga pemerintah harus cepat membentuk tim relawan, karena yang bisa kita lihat dilapangan bahwa yang berjuang sangat keras adalah pasukan medis, kenapa tidak membentuk tim relawan medis, kita banyak SDM alumni kesehatan manfaatkan keahlian mereka dalam situasi seperti ini, jangan dibiarkan menganggur” Tutupnya sewaktu dikonfirmasi Via Telephone Whats Apps.

Diakhir pembicaraan Bang Ken dengan tegas mengatakan, Beliau akan selalu siaga dilapangan untuk memantau perkembangan yang ada, apabila diperlukan untuk membantu baik itu sisi materil ataupun sisi inmateril beliau sangat siap, yang terpenting Covid -19 mereda, kita bisa beraktifitas seperti biasa. (09)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *