Alaku
Alaku

Menggali Peci NU Sebagai Fenomena

  • Bagikan

Ket : Suasana TPQ AL HUDA saat santri menggunakan peci NU

Bengkulu Tengah, Darah Juang Online– Maraknya penggunaan peci NU sebagai atribut baik dalam pengajian maupun acara sering sekali ditemukan. Banyak orang yang saling memperbincangkan terutama di wilayah pedesaan benteng. Bahan obrolan sering terjadi akibat melihat Peci NU.

Alaku

Penelusuran jumat (4/6/2021) mengarahkan untuk mencarikan narasumber yang cocok untuk menjawab. Ustadzah Syarifattul Hidayah S.Sos.I memberikan penjelasan soal ini dari sudut kebiasaan pemakai. Pengajar TPQ AL HUDA Sidodadi ini menjelaskan kalau kebiasaan jemaat Ahlusunnah Wal Jammah menjadikan fenomena ini mencuat.

“Ini bisa jadi Amalia dari orang orang NU apalagi masyarakat pondok kelapa terutama sekitar Masjid Al HUDA kebanyakan orang jawa sehingga ini upaya menurunkan kecintaan terhadap NU pada generasi anak anak”, jelas Syarifattul Hidayah S.Sos.I kepada wartawan.

Untuk menggali informasi kelanjutan tim media mengarahkan untuk narasumber baru. Pengajar TPQ binaan Kemenag Dwi Sulistiani S.Th.I menjelaskan hal senada dengan Ustadzah Syarifattul Hidayah S.Sos.I. Latar belakang suku masyarakat, kecintaan terhadap NU dan proses penularan pada anak anak.

“Kalau diperhatikan daerah sekitar pekik nyaring banyak sekali (mayoritas) orang jawa. Kecintaan TERHADAP NU yang kuat dan ini proses penularan terhadap anak anaknya sehingga fenomena Peci NU sebagai kebiasaan dan identitas NU”, Papar Dwi Sulistiani S.Th.I selaku pengajar TPQ binaan Kemenag. (05).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *