Alaku
Alaku

Pimpin WALHI Baim Sampaikan 5 Agenda Besar

  • Bagikan

Abdullah Ibrahim Ritonga

Bengkulu, Darah Juang Online – (3/9/2021) Abdullah Ibrahim Ritonga resmi terpilih sebagai Direktur Eksekutif WALHI Bengkulu periode 2021-2025. Terpilihnya Abdullah Ibrahim Ritonga adalah hasil akhir dari Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) ke X pada 2-10-2021 di Taman Badrika Wisata Mangrove Bengkulu. Sebagaimana diketahui Abdullah Ibrahim Ritonga memiliki panggilan akrab ‘Baim’ dalam kesehariannya.

Alaku

Abdullah Ibrahim Ritonga (Baim) merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Bang Baim pernah tercatat aktif dalam kepengurusan kelompok pecinta Alam, dan HMI. Untuk ke depannya, sebagai Direktur WALHI 2021 – 2025 Baim akan mencanangkan lima agenda starategis untuk Bengkulu.

“Sebagai mimpi besar selama 4 tahun ke depan yaitu progrwsivitas gerakan sosial dan lingkungan hidup bagi sumber kehidupan rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu”, Jelas Baim kepada rekan – rekan media.

Terpilihnya Baim sebagai Direktur Eksekutif WALHI Bengkulu periode 2021-2025 merupakan momentum kebersamaan untuk lingkungan hidup di Provinsi Bengkulu. Sehingga sangat diharapkan adanya agenda pembaharuan untuk Lingkungan Hidup
Bengkulu. Adapun catatan lengkap dari Agenda WALHI Bengkulu untuk kepemimpinan Abdullah Ibrahim Ritonga (Baim) periode 2021-2025.

Pertama, memperkuat dan memperluas gerakan lingkungan hidup sebagai mandat organisasi dan mandat rakyat secara kolektif.

Kedua, bersama komponen WALHI Bengkulu, lembaga jaringan dan organisasi rakyat mendesak kebijakan pemerintah yang berpihak pada keadilan ekologis dan keselamatan sumber-sumber kehidupan rakyat.

Ketiga, penataan kembali ruang kelola rakyat untuk membangun tatanan sosial, ekonomi, dan ekologis menuju kedaulatan rakyat. WALHI mempunyai konsep wilayah kelola rakyat dan ekonomi nusantara sebagai konsep tandingan sistem kapitalisme.

Keempat, memperkuat kemandirian organisasi rakyat termasuk komunitas perempuan berbasis keadilan ekologis dan keadilan gender yang kritis dan terdidik sebagai nafas gerakan lingkungan hidup

Kelima, penggalangan dukungan publik atas pengelolaan kekayaan alam yang berkeadilan melalui gerakan advokasi lingkungan hidup dan kampanye kreatif serta pendidikan untuk kelompok muda millenial. (02).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *