Linggau, Darah Juang Online —Sebagai putra daerah saya ingin Musi Rawas dan sekitarnya menjadi tombak Sumatera Selatan umumnya dan khusus kabupaten Musi Rawas sebagai langkah untuk melepaskan diri dari riba, tutur Lukman Nul Hakim, selasa (1/6).
Dalam kesempatan ini Lukman menginformasikan, bahwa telah di buka lingkungan Kavling Tanah siap bangun yang akan di pasarkan dengan melalui sistem akad Murabahah yang insah Allah tidak menggunakan bunga, denda. sita, dan persyaratan mudah, jelasnya.
Dengan sasaran untuk kalangan pekerja swasta, PNS, Wiraswasta, Pensiunan bahkan petani dan peternak sangat cocok untuk berinvestasi.
Bernama KavlingFaedah berlokasi sangat strategis dekat dengan komplek perkantoran Kabupaten Musi Rawas dan perumahan penduduk.
Tambah Lukman pria yang berkacamata, “Saya sangat yakin dengan harga, lokasi yang strategis dan persyaratan mudah KavlingFaedah ini akan cepat laku terjual,” tegas lukman selaku Ceo Kavling Faedah.
Di samping itu, juga telah disediakan lahan untuk pembangunan mesjid, “Komitmen kami 70% sudah terjual dari stock lahan yang tersedia kami akan mulai pembangunan mesjid yang akan insyah Allah Swt di namakan At Tawaf sesuai dengan nama datuk kami,” Lukman menerangkan bahwa ini hasil rekomendasikan dari pihak keluarga besar.
Sejalan dengan statmen lukman di atas, di iyakan juga oleh Adeko Pratama selaku Manager Marketing Kavfling faedah.
“H -3 Setelah pematangan lahan. Kavling yg sudah terjual sekitar 23 Kavling dari total keseluruhan 200 kavling, pembelian melalui Cash dan kredit. Sehingga kami dan management merasa bersyukur dan sangat optimis lokasi kavling faedah ini akan cepat Habis,” jelas Adeko.
Sejalan dengan itu bakal BB lokasi hunian, akan menjadi lokomotif perekonomian di sekitar perkantoran sejalan dengan visi misi Ibu bupati dan Wabup tentang pemerataan pembangunan di musi Rawas.
Kembali Adeko menjelaskan, bahwa lokasi kavling tanah ini berada di Dusun Muara Beliti Baru komplek perkantoran Pemda Musi Rawas, katanya.
Waktu investasi pertama yang bagus adalah 20 tahun yang lalu. Kedua waktu yang bagus adalah sekarang, tutup Adeko. (01)
