Ket : Diambil dari Akun Halaman (Fans Page) Facebook Suimi Fales
Bengkulu, Darah Juang Online – (3/10/2021) Pandemic Covid-19 secara nasional masih memberlakukan kebijakan Pemeberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Sejumlah daerah dikenakan jenjang level dalam Pemeberlakuan PPKM. Selama perpanjangan PPKM Mikropun Kementerian Kesehatan mengeluarkan Kebijakan penurunan Acuan Harga Tertinggi untuk Tes Antigen (RDT-Ag).
Kebijakan ini memuat Biaya Tes Antigen sebesar Rp 250 Ribu, menjadi Rp 109 Ribu untuk Luar Jawa – Bali dan Jawa – Bali menjadi hanya Rp 99 Ribu. Tentunya ini kebijakan ini untuk menghindari potensi untuk dijadikan ladang bisnis. Hal sama diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales saat diwawancarai soal kebijakan ini.
“Pemerintah (OPD) harus memahami betul persoalan Tes Antigen/ PCR adalah persoalan kemanusian bukan persoalan bisnis. Ini persoalan pelayan kepada masyarakat”, jelas Wan Sui sapaan akrab beliau di kalangan masyarakat.
Selain menegaskan kebijakan ini merupakan persoalan kemanusian bukan bisnis. Beliau sebagai Anggota DPRD Provinsi Bengkulu (wakil masyarakat) mengingatkan pihak swasta baik Rumah Sakit, Klinik maupun laboratorium Swasta tentang kewajiban membantu negara. Terutama selama masa pandemic dan kemudahan pelayanan kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemic Covid-19.
“Untuk Rumah Sakit Swasta, Klinik sudah menjadi kewajiban membatu pemerintah dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Jangan cuma berpikir untuk urusan bisnis saja karena negara dan pemerintah lagi menghadapi kesulitan disemua sektor. Untuk itu, pihak swasta dituntut untuk bersama-sama membantu pemerintah. Bukan memandang kondisi kali ini untuk Gepentingan Pribadi, Golongan, Korporasi, Perusahaan, dan lain-lain”, pesan Suimi Fales saat ditanyai lebih lanjut disela kesibukannya. (02/Adv).
