Kota Bengkulu, Darah Juang Online — Walikota Bengkulu Helmi Hasan, lakukan Sosialisasi Konvergensi Stunting di Ruang Hidayah, Kantor Walikota Bengkulu, pada Senin (13/09).
Helmi menyampaikan, pada kondisi pandemi ini Pemkot tetap konsisten terhadap upaya-upaya pencegahan stunting dan kelayakan pelayanan kesehatan bagi ibu bersalin. Pelayanan dan pencegahan tersebut ditunjukan dengan hadirnya program HD Bersalin dari Pemerintah Kota Bengkulu.
“Melalui program HD bersalin, harapannya ialah mencegah pertumbuhan angka stunting. Kita juga telah melakukan sinergitas dengan beberapa daerah melalui Dinsos, Dinkes, DP3AP2KB dan juga Perkim,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama dan juga bertindak sebagai pemateri, Plt Asisten I Eko Agusrianto mengatakan penanganan kasus stunting terdiri dari dua hal, yakni segi kemiskinan dan pendidikan.
“Wilayah yang kumuh, tentu memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan angka kemiskinan tinggi. Sehingga bagi mereka yang tak mampu dan tak berpengetahuan harus di jemput dengan program HD bersalin. Namun, harus tetap ada peran masyarakat dari juga terkait asupan gizi, sehingga program HD bersalin dapat berperan dalam menekan angka stunting,” tuturnya.
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. (03/Adv)