Alaku
Alaku

Kaur Sulit Sinyal, Pelajar; Kami harus Ke Tepi Sungai dan Tepi Trotoar Jalan

  • Bagikan

Kaur, Darah Juang Online – Pelajar Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu mengalami kendala sinyal dalam masa pandemi ini, mereka harus mencari sinyal hingga harus ke tepi aliran sungai dan tepi trotoar jalan. Ini sangat memprihatinkan sekali dalam masa yang sangat sulit seperti sekarang.

Kendala ini sangat dirasakan oleh masyarakat terkhususnya pelajar Kab. Kaur serta di dokumentasi oleh Masyarakat Desa Gd. Wani, Kecamatan Kinal, Kaur, Bengkulu, beliau menyampaikan bahwa

Alaku

“Kondisinya sangat mengkhawatirkan, biasanya dari Pukul 07.00 WIB (pagi) hingga 14.00 WIB (siang) selalu ramai pelajar mencari sinyal di tepi sungai dan tepi jalan karena ada sedikit sinyal, Pemerintah sudah berupaya dengan kerja sama dengan pihak Telkomsel, tetapi belum ada tanggapan sampai sekarang, mereka hanya mendengar isunya saja” Ujar Toherwan (02/08)

Sangat memprihatinkan, padahal, Pendidikan adalah sumber mata air kehidupan dan kecerdasan. Dari pendidikan juga suatu bangsa bisa maju. Kemajuan bangsa tidak akan terjadi jika masih ada pelajar kesulitan dalam menempuh pendidikan.

Kondisi ini sampai diketahui oleh Pengusaha Sukses asal dari Kinal, Kaur, Bengkulu, yaitu Tomi Defantri, Owner BSM Entertainment, beliau menyampaikan.

“Cukup memprihatinkan, dimana Bapak Presiden meminta setiap generasi muda minimal harus menjadi smart digital user, tapi pada kenyataannya, generasi muda di Kecamatan ini untuk mendapatkan akses sinyal seluler pun susah. Semoga ada sedikit perhatian dari Pemerintah, dan Kami sebagai Pemuda Keturunan Kinal siap mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah jika dibutuhkan untuk segera mewujudkan kehadiran sinyal seluler menyeluruh di Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur – Provinsi Bengkulu”, katanya

Sungguh menyedihkan, melihat kondisi pelajar duduk di tepi sungai dan tepi jalan hanya untuk mendapatkan sinyal. Zaman serba canggih dan teknologi yang sangat maju, ternyata masih ada daerah yang belum bisa merasakannya. Keterbatasan sinyal bagi pelajar adalah masalah nyata yang harus dituntaskan. (00)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *