LBH Muhammadiyah Kecam Keras Aksi Penembakan 5 Petani Pino Raya
Nasional, Darahjuang.online — Aksi penembakan terhadap lima petani Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (24/11/25), mendapat kecaman keras dari Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH-AP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu.
Untuk selanjutnya, mendesak Kepolisian Daerah Bengkulu beserta jajarannya untuk untuk mengambil tindakan tegas dan penegakan hukum terhadap pelaku penembakan. Tidak itu saja LBH AP PWM Bengkulu, mendesak dilakukan investigasi mendalam dan menyeluruh terhadap kasus penembakan petani tersebut. Untuk mengetahui apakah ada keterlibatan otoritas keamanan negara dalam aksi penembakan.
Ditegaskan Ketua LBH-AP PWM Bengkulu, Dr. Elfahmi Lubis, SH, aksi penembakan terhadap 5 orang petani Pino Raya ini jelas merupakan tindakan brutal dan biadab serta masuk dalam kategori pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Untuk itu kasus ini harus menjadi atensi dan perhatian serius negara untuk menyelesaikan.
“Ini aksi pelanggaran HAM berat, karena korban yang ditembak sebanyak 5 orang. Kita harus pastikan siapa pelakunya dan siapa saja yang terlibat. Kalau informasi yang beredar pelakunya adalah petugas keamanan perusahan saya pikir tidak sesederhana itu. Dari mana petugas keamanan itu memperoleh senjata api, dan setahu saya seorang petugas keamanan perusahaan tidak berhak memiliki senjata api. Untuk itu diperlukan investigasi mendalam untuk mengungkapkan tragedi berdarah ini,” tegas pria yang juga seorang Advokat ini.
Elfahmi Lubis, menegaskan bahwa kasus penembakan ini harus dituntaskan akar masalahnya. Yakni, konflik agraria antara petani dengan pihak perusahaan perkebunan besar. Untuk itu, Pemerintah Daerah, DPRD, dan stakeholder terkait harus segera menyelesaikan akar dari masalah dari kejadian ini.
“Aksi penembakan ini kan sebuah reaksi dan dampak saja, tapi penyebab utamanya adalah berlangsungnya konflik agraria antara petani dengan perusahaan yang sudah berlangsung lama. Maka, akar masalah konflik harus dituntaskan,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui lima petani di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, ditembak oknum keamanan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit, Senin (24/11/2025).
Kelima korban penembakan itu yaitu Linsurman, Susanto, Edi Hermanto, Suhardin, dan Buyung. Bahkan, berdasarkan informasi salah satu korban atas nama Buyung kena tembak dada sebelah kanan. (Rls/01)

















