FKSMI LAKUKAN KONSOLIDASI DAN BERI RAPOT MERAH PADA LISTYO SIGIT PRABOWO
Jakarta, Darahjuang.online – Front Koalisi Serikat Mahasiswa Indonesia (FKSMI) melakukan Konsolidasi Aksi Rapor Merah KAPOLRI yang di hadiri oleh perwakilan kampus – kampus pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2025.
Koalisi yang terdiri dari perwakilan mahasiswa yang berasal dari kampus Institut STIAMI, Universitas Esa Unggul, Universitas Terbuka, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, STEBANK, Universitas Negeri Jakarta, Universitas MH Thamrin, Universitas Krisnadwipayana, dan Universitas Dharma Persada berencana melakukan aksi untuk memperingati seratus hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu poin penting yang diberikan oleh FKSMI yaitu pemberian Rapor Merah kepada Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (KAPOLRI) yang memiliki banyak permasalahan selama seratus hari kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Rafi selaku koordinator FKSMI menyatakan “Kami bersama kawan-kawan berkumpul disini untuk menyatukan ide dan menyatakan sikap akan segera bergerak untuk menuntut Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka segera mencopot Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya serta segera melakukan reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kami memberikan RAPOR MERAH kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebab berbagai permasalahan yang ada dalam institusi POLRI selama masa jabatannya,” tuturnya. Sebagaimana termuat dalam rilis yang diterima awak media DJO. Kamis (30/1/25)
Dalam pendapatnya Rafi menambahkan “Kami memberikan RAPOR MERAH kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo atas berbagai permasalahan diantaranya pertama, Transparansi dan akuntabilitas anggaran Polri masih dipertanyakan. Dana yang dialokasikan untuk pengadaan barang, pembangunan infrastruktur, serta program-program keamanan masih menyisakan banyak kejanggalan. Dugaan penyalahgunaan anggaran dan potensi kebocoran dana operasional, termasuk dalam pengadaan alat dan proyek strategis Polri.” Jelasnya.
Kedua, terkait berbagai kasus dugaan kekerasan berlebihan oleh aparat, lemahnya mekanisme pengawasan internal, dan kurangnya tindakan tegas terhadap pelanggaran etik anggota kepolisian. Ketiga, kasus-kasus besar yang melibatkan anggota kepolisian tidak atau belum ditangani dengan transparan dan akuntabel.
FKSMI dalam pernyataan rilis konsolidasinya menyatakan meminta Presiden segera mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo karena gagal membawa Polri menjadi institusi yang profesional, transparan, dan dipercaya publik. Serta menuntut untuk segera dilakukannya audit investigasi dan publikasi laporan keuangan atau penggunaan anggaran yang digunakan oleh instansi POLRI.
Dalam penutupnya Rafi menyatakan “Kami mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu dalam membersamai konsolidasi dan gerakan ini. Sebagai bentuk perlawanan terhadap kegagalan reformasi kepolisian dan penegakan hukum yang tak berpihak pada rakyat, maka kami akan menggelar Konsolidasi pada 5 Februari 2025. Untuk kedepannya turun aksi dan mengepung Istana Negara RI agar segera mencopot Listyo Sigit Prabowo dan melakukan reformasi di tubuh instansi POLRI.” Tutupnya. (Rls/21)